Penderita diabetes acap kali harus menjalani tes darah dengan menggunakan jarum suntik. Selain mahal, tes darah ini juga cukup invasif (menyakitkan). Pertanyaannya adalah dapatkah tes diabetes dapat dilakukan tanpa jarum suntik dan tidak menyakitkan?
Para kimiawan Universitas Pittsburgh tengah mengembangkan sebuah teknologi sensor yang dapat mendeteksi diabetes melalui analisa terhadap nafas. Hal ini dikembangkan berdasarkan publikasi jurnal of the American Chemical Society (JACS).
Meski diagnosa diabetes dapat dilakukan melalui bau nafas yang umumnya ditandai dengan ‘wangi buah’ yang berarti mengalami peningkatan gula darah, namun tes diabetes masih tetap harus melalui jarum suntik yang sedikit menimbulkan rasa sakit. Sehingga Tim Pitt mengembangkan ‘breathalyzer’ sebagai cara lain yang mungkin dapat mendiagnosa diabetes.
“Bila pasien telah didiagnosa menderita diabetes, maka mereka harus mengontrol kondisi mereka setiap waktu. Jadi alternatifnya yang tidak invasif, murah dan mudah adalah analisa nafas yang dapat mengubah paradigma tentang tes jarum suntik,” kata Alexander Star, Kepala proyek penelitian dan profesor ilmu kimia assosiasi Pitt.
Penelitian ini mengembangkan sebuah sistem alat sensor yang memanfaatkan sinar ultraviolet untuk mengukur kadar aseton yang terkandung dalam nafas. Kadar aseton atau kadar asam dalam darah ini yang akan menentukan tingkat glukosa dalam darah. Tim Pitt saat ini sedang mengembangkan hal tersebut dengan mengambil sampel nafas pada manusia.
Nah, masih takut dengan jarum suntik? Para ilmuwan akan segera menjadikannya alternatif jadi tak perlu takut.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Bau Mulut Seperti Aroma Buah? Bisa Jadi Anda Terkena Diabetes!
Ironis! Indonesia Penderita Diabetes Tertinggi Ketujuh Dunia
Kelompok Mafia Rencanakan Bunuh Paus Fransiskus
Kreatif! Taksi Diubah Jadi Gereja
Ajaib! Patung Yesus Tetap Utuh Ditengah Terpaan Topan Haiyon
Sumber : Pitt.edu/Jawaban.com/LS